Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari material makhluk
hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik
dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik
daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau,
pupuk kandang, sisa panen ( jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan
sabut kelapa ), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan
pertanian, dan limbah kota ( sampah ).
Pupuk organik bisa disimpulkan secara singkat yaitu Pupuk
yang sebagian atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari sisa
tanaman dan atau kotoran hewan, yang telah melalui proses, rekayasa, berbentuk
padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai hara tanaman, memperbaiki sifat
fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk
organic dapat dibuat dari urin hewan ternak, kali ini saya akan membahas
pembuatan pupuk cair dengan bahan dasar urin kelinci secara sederhana dan bisa
diduat sendiri dirumah.
Urin kelinci dapat dijadikan sebagai pupuk organic
yang bermanfaat bagi tanaman. Urin kelinci yang terlah terkumpul belum bisa
langsung digunakan pada tanaman, Urin harus terlebih dahulu melalui fermentasi yaitu
dengan menambahkan bakteri starter kedalam urin tersebut agar urin yang telah
difermentasi bisa mudah diterima oleh tanaman untuk diserap unsur haranya yang
menjadi makan dari tanaman setelah air. Starter bakteri untuk membuat pupuk
biasanya menggunakan EM4, agar bakteri bisa berkembang biak ditambahkan larutan
gula pelekat yang berfungsi sebagai sumber makanan dan energi bagi bakteri.
Bahan
:
§ Urin
kelinci murni sebanyak 20 liter dengan harga Rp.2500 per liter.
§ Starter
bakteri EM4 sebanyak 100 ml untuk 20 liter Urin.
§ Tetes
tebu (molase) sebanyak 200 ml untuk 20 liter Urin.
Perlengkapan :
§ - Ember
beserta tutupnya, diusahakan yang rapat/kedap.
§ -Gelas
ukur
§ - Alat
pengaduk
Cara
pembuatan :
Campurkan
Larutan EM4 dan tetes tebu kedalam gelas ukur, kemudian diaduk hingga merata
dan diamkan kira-kira 15 menit agar bakteri menjadi aktif setelah diberi asupan
makanan tetes tebu tersebut, setelah didiamkan kemudian larutan dicampurkan
kedalam ember yang berisi larutan urin kelinci dan di aduk hingga merata.
Ember yang telah berisi larutan campuran
kemudian ditutup rapat dan didiamkan selama 3 minggu yang bertujuan terjadinya
proses fermentasi dan degredasi urin sehingga bau yang terdapat pada urin
menjadi hilang. Sebaiknya ember disimpan dan diletakkan pada tempat yang
terhindar dari sinar matahari langsung dan hujan, setiap 1 minggu sekali larutan
urin diaduk agar larutan didalam ember bisa terfermentasi sempurna. Setelah 3
minggu larutan urin telah siap untuk digunakan.
Hasil :
Setelah pupuk cair telah
jadi biasanya dipasaran dihargai kisaran Rp.7000 per liter dengan kemasan botol
plastik ukuran 1 liter.
Cara
penggunaan :
Pupuk cair dilarutkan dengan air, dengan
perbandingan satu liter pupuk cair dan satu liter air untuk disemprotkan pada daun
tanaman. Sementara iti untuk tanaman hias pupuk bisa dilarutkan dengan air
dengan perbandingan 1 liter pupuk cair dengan 10 liter air.
0 komentar:
Posting Komentar